Apa Arti Mimpi Bertemu Anni Novianti
Kemarin pagi saya terbangun dengan senyum gara-gara mimpi bertemu seorang wanita yang sudah 20 tahun tidak pernah berjumpa lagi. Saya tidak yakin betul apakah wajah yang saya temui itu benar-benar wajah wanita itu. Sebab, sosok yang hadir dalam mimpi tidak selalu apa adanya. Walaupun dalam alam pikiran waktu mimpi itu merujuk pada sosok yang kita maksud.
Mimpi, dalam pengalaman saya, seperti tayangan film kartun. Semua hal bisa saja terjadi. Hal-hal yang tidak mungkin terjadi di alam sadar yang nyata, bisa terjadi dalam alam mimpi. Ada yang mengatakan mimpi adalah alam bawah sadar, yang menimbun sejak lama dalam ingatan kita.
Saya teringat saat membaca awal-awal buku “The Interpretation of Dream” Sigmund Freud yang hilang sebelum tamat saya baca. Dalam buku itu ia menceritakan pengalaman mimpi pasien-pasiennya. Di antara yang sempat saya ingat adalah pengalaman mimpi seseorang menemukan sebuah nama toko yang tidak asing. Nama toko itu terekam dalam alam bawah sadarnya, lalu muncul dalam mimpi. Dia baru menyadari bahwa itu nama sebuah toko yang biasa dia lewati sehari-hari setelah terjadi mimpi itu.
Dalam buku Primbon Jawa, teori Freud tampaknya tidak berlaku. Primbon itu membagi mimpi yang memiliki pertanda dan mimpi yang tidak bermakna. Bahkan ada mimpi-mimpi yang sudah memiliki pola pertanda tertentu, seperti mimpi digigit ular pertanda mendapat jodoh, mimpi bertemu bayi pertanda mendapat rizki, dan sebagainya. Saya kira, buku Primbon tampaknya juga memiliki metode pengumpulan data yang handal juga sehingga banyak orang membuktikan kebenaran mimpi itu.
Tafsir mimpi ala Nabi Yusuf juga tak kalah menariknya. Beliau menganalisa sebuah mimpi berdasarkan simbol-simbol yang hadir dalam mimpi tersebut, dan menafsirkannya dengan tepat sehingga beliau dikeluarkan dari penjara dan diangkat menjadi menteri.
Kalau saya punya pengalaman tersendiri dalam menilai mimpi yang memiliki makna tertentu atau sebagai pertanda dan mimpi yang tak memiliki arti tertentu. Dari berbagai mimpi yang saya alami, mimpi yang memiliki makna tertentu biasanya terjadi di pagi hari, sebelum matahari terbit, dan saya masih mengingat tokoh dan peristiwa dalam mimpi tersebut secara jelas saat bangun.
Dua kali saya mempunyai pengalaman yang benar-benar tanpa perlu menafsirkan mimpi. Pertama saya lupa mimpi apa. Kedua saya mimpi teman saya datang. Dalam mimpi kedua itu, ceritanya saya sedang mandi. Tiba-tiba ada suara teman di kamar mandi sebelah. "Lho, kapan datang?" saya bertanya. "Baru saja, dijemput Gus Mus," jawab teman saya. Setelah bangun, saya masih ingat peristiwa dalam mimpi sebelum salat subuh itu. Tidak lama kemudian, ternyata mimpi saya terbukti benar. Teman saya datang dan memang dijemput Gus Mus.
Beberapa kali saya mimpi bertemu saudara-saudara dan teman-teman saya di kampung halaman. Setelah berkali-kali terjadi, kesimpulan saya, kalau bermimpi seperti itu, ada keluarga dari kampung halaman akan berkunjung ke tempat saya merantau.
Suatu kali saya bermimpi bermain ke Kranji, kampung halaman Emak saya. Dalam mimpi itu saya numpang mandi di sumur orang kampung, lalu saya pergi ke mushalla di kompleks Pondok Pesantren Tarbiyatut Thalabah. Saya salat di mushalla itu, tiba-tiba saya melihat embah putri, pakde-pakde, dan bude-bude saya masuk ke mushalla. Salah seorang pakde mendekati saya, menanyakan keberadaan emak saya.
"Endi, emakmu kok gak ono? Warahen iki wis kumpul kabeh, ono embah barang," kata pakde.
Saya segera menuju rumah embah. Saya lihat emak sedang menggendong seorang anak kecil di halaman rumah embah menuju dan masuk ke rumah. Di pintu rumah ada bude yang sedang mengasuh anak. Sebelum sampai ke teras rumah, pakde saya memanggil.
"Warahen emakmu, gak usah melu gak opo-opo. Tapi warahen ae hawane adem, dadi gak usah melu," begitu pesan pakde.
Belum sempat saya masuk dan bertemu emak, tiba-tiba saya terbangun. Mata saya terasa terang. Pikiran dan hati saya tenang. Saya melihat jam, ternyata sekitar pukul 03:00. Meski demikian, saya merasa gundah. Apa arti mimpi yang begitu jelas dan terang itu. Sekitar pukul 06:00 saya menelepon kakak saya, menanyakan kondisi emak. Kakak saya bilang, emak baik-baik saja dan tidak ada apa-apa.
Ketika saya ke asrama dan menceritakan ke teman saya, tiba-tiba saya teringat bahwa tokoh-tokoh yang hadir dalam mimpi itu adalah orang-orang yang menikah dan menikahkan putra-putrinya dengan keluarga dekat. Sebelumnya, pakde yang mendekati saya sempat berencana menjodohkan putranya dengan adik saya. Tetapi adik saya tidak mau. Entah ide dari mana saya bisa berpikir bahwa mimpi itu menunjukkan keluarga besar saya tidak mempermasalahkan jika adik saya tidak menikah dengan sepupu saya. Segera saya telepon adik saya. Saya bilang bahwa perjodohannya dengan sepupu tidak jadi.
Beberapa minggu kemudian, calon suami adik saya berkirim kabar melalui sms bahwa keluarganya akan datang ke keluarga saya untuk melakukan lamaran. Ternyata benar, adik saya akhirnya menikah dengan pria pilihannya. Dan yakinlah saya bahwa tafsir atas mimpi saya tersebut benar-benar terbukti.
Nah, bagaimana mimpi bertemu dengan Anni Novianti, alumni SMK Veteran Semarang kemarin pagi itu? Dari tanda-tanda waktu dan kejelasan tokoh dan peristiwa itu kemungkinan adalah pertanda. Tapi apa? Saya sulit untuk menafsirkannya. Putri pak Polisi yang tinggal di Jl. Srikaton itu wajahnya tampak berbeda dengan wajah yang saya kenal 20 tahun lalu. Begitu juga Ibunya, yang tampak berbeda dengan yang saya tahu. Sementara ini saya hanya menafsirkan mimpi tersebut menunjukkan bahwa saya kemungkinan akan bertemu saudara atau teman-teman dari Semarang.
Mimpi, dalam pengalaman saya, seperti tayangan film kartun. Semua hal bisa saja terjadi. Hal-hal yang tidak mungkin terjadi di alam sadar yang nyata, bisa terjadi dalam alam mimpi. Ada yang mengatakan mimpi adalah alam bawah sadar, yang menimbun sejak lama dalam ingatan kita.
Saya teringat saat membaca awal-awal buku “The Interpretation of Dream” Sigmund Freud yang hilang sebelum tamat saya baca. Dalam buku itu ia menceritakan pengalaman mimpi pasien-pasiennya. Di antara yang sempat saya ingat adalah pengalaman mimpi seseorang menemukan sebuah nama toko yang tidak asing. Nama toko itu terekam dalam alam bawah sadarnya, lalu muncul dalam mimpi. Dia baru menyadari bahwa itu nama sebuah toko yang biasa dia lewati sehari-hari setelah terjadi mimpi itu.
Dalam buku Primbon Jawa, teori Freud tampaknya tidak berlaku. Primbon itu membagi mimpi yang memiliki pertanda dan mimpi yang tidak bermakna. Bahkan ada mimpi-mimpi yang sudah memiliki pola pertanda tertentu, seperti mimpi digigit ular pertanda mendapat jodoh, mimpi bertemu bayi pertanda mendapat rizki, dan sebagainya. Saya kira, buku Primbon tampaknya juga memiliki metode pengumpulan data yang handal juga sehingga banyak orang membuktikan kebenaran mimpi itu.
Tafsir mimpi ala Nabi Yusuf juga tak kalah menariknya. Beliau menganalisa sebuah mimpi berdasarkan simbol-simbol yang hadir dalam mimpi tersebut, dan menafsirkannya dengan tepat sehingga beliau dikeluarkan dari penjara dan diangkat menjadi menteri.
Kalau saya punya pengalaman tersendiri dalam menilai mimpi yang memiliki makna tertentu atau sebagai pertanda dan mimpi yang tak memiliki arti tertentu. Dari berbagai mimpi yang saya alami, mimpi yang memiliki makna tertentu biasanya terjadi di pagi hari, sebelum matahari terbit, dan saya masih mengingat tokoh dan peristiwa dalam mimpi tersebut secara jelas saat bangun.
Dua kali saya mempunyai pengalaman yang benar-benar tanpa perlu menafsirkan mimpi. Pertama saya lupa mimpi apa. Kedua saya mimpi teman saya datang. Dalam mimpi kedua itu, ceritanya saya sedang mandi. Tiba-tiba ada suara teman di kamar mandi sebelah. "Lho, kapan datang?" saya bertanya. "Baru saja, dijemput Gus Mus," jawab teman saya. Setelah bangun, saya masih ingat peristiwa dalam mimpi sebelum salat subuh itu. Tidak lama kemudian, ternyata mimpi saya terbukti benar. Teman saya datang dan memang dijemput Gus Mus.
Beberapa kali saya mimpi bertemu saudara-saudara dan teman-teman saya di kampung halaman. Setelah berkali-kali terjadi, kesimpulan saya, kalau bermimpi seperti itu, ada keluarga dari kampung halaman akan berkunjung ke tempat saya merantau.
Suatu kali saya bermimpi bermain ke Kranji, kampung halaman Emak saya. Dalam mimpi itu saya numpang mandi di sumur orang kampung, lalu saya pergi ke mushalla di kompleks Pondok Pesantren Tarbiyatut Thalabah. Saya salat di mushalla itu, tiba-tiba saya melihat embah putri, pakde-pakde, dan bude-bude saya masuk ke mushalla. Salah seorang pakde mendekati saya, menanyakan keberadaan emak saya.
"Endi, emakmu kok gak ono? Warahen iki wis kumpul kabeh, ono embah barang," kata pakde.
Saya segera menuju rumah embah. Saya lihat emak sedang menggendong seorang anak kecil di halaman rumah embah menuju dan masuk ke rumah. Di pintu rumah ada bude yang sedang mengasuh anak. Sebelum sampai ke teras rumah, pakde saya memanggil.
"Warahen emakmu, gak usah melu gak opo-opo. Tapi warahen ae hawane adem, dadi gak usah melu," begitu pesan pakde.
Belum sempat saya masuk dan bertemu emak, tiba-tiba saya terbangun. Mata saya terasa terang. Pikiran dan hati saya tenang. Saya melihat jam, ternyata sekitar pukul 03:00. Meski demikian, saya merasa gundah. Apa arti mimpi yang begitu jelas dan terang itu. Sekitar pukul 06:00 saya menelepon kakak saya, menanyakan kondisi emak. Kakak saya bilang, emak baik-baik saja dan tidak ada apa-apa.
Ketika saya ke asrama dan menceritakan ke teman saya, tiba-tiba saya teringat bahwa tokoh-tokoh yang hadir dalam mimpi itu adalah orang-orang yang menikah dan menikahkan putra-putrinya dengan keluarga dekat. Sebelumnya, pakde yang mendekati saya sempat berencana menjodohkan putranya dengan adik saya. Tetapi adik saya tidak mau. Entah ide dari mana saya bisa berpikir bahwa mimpi itu menunjukkan keluarga besar saya tidak mempermasalahkan jika adik saya tidak menikah dengan sepupu saya. Segera saya telepon adik saya. Saya bilang bahwa perjodohannya dengan sepupu tidak jadi.
Beberapa minggu kemudian, calon suami adik saya berkirim kabar melalui sms bahwa keluarganya akan datang ke keluarga saya untuk melakukan lamaran. Ternyata benar, adik saya akhirnya menikah dengan pria pilihannya. Dan yakinlah saya bahwa tafsir atas mimpi saya tersebut benar-benar terbukti.
Nah, bagaimana mimpi bertemu dengan Anni Novianti, alumni SMK Veteran Semarang kemarin pagi itu? Dari tanda-tanda waktu dan kejelasan tokoh dan peristiwa itu kemungkinan adalah pertanda. Tapi apa? Saya sulit untuk menafsirkannya. Putri pak Polisi yang tinggal di Jl. Srikaton itu wajahnya tampak berbeda dengan wajah yang saya kenal 20 tahun lalu. Begitu juga Ibunya, yang tampak berbeda dengan yang saya tahu. Sementara ini saya hanya menafsirkan mimpi tersebut menunjukkan bahwa saya kemungkinan akan bertemu saudara atau teman-teman dari Semarang.
Post a Comment